Perbedaan Misi Planet Mars Dari Uni Emirat Arab, China Dan Amerika Serikat
Pada bulan Juli 2020, ada tiga negara yang memanfaatkan momen jarak terdekat antara planet Mars dan Bumi, dengan masing-masing negara mengirim misi eksplorasi ke planet Mars. Ketiga negara tersebut yaitu Uni Emirat Arab dengan menggunakan roket milik Jepang, kemudian misi perdana China dengan menggunakan roket miliknya sendiri, dan yang terakhir dari NASA, badan luar angkasa Amerika Serikat.
Masing-masing negara memiliki misi yang berbeda walaupun sama-sama menuju ke planet Mars.
Uni Emirat Arab Mengirim Orbiter Ke Planet Mars
Uni Emirat Arab dengan menggunakan roket H-IIA milik Jepang, mengirim pesawat antariksa ke planet Mars pada tanggal 19 Juli 2020. Pesawat luar angkasa yang diberi nama Al-Amal (Hope) ini dibuat dengan kerja sama Pusat Luar Angkasa Mohammed bin Rashid (Mohammed bin Rashid Space Centre) dari Uni Emirat Arab dengan beberapa Universitas di Amerika Serikat yaitu University of Colorado Boulder, Arizona State University dan University of California.
Tujuan dari pesawat luar angkasa Al-Amal yaitu ingin mempelajari siklus perubahan cuaca di atmosfer Mars dan bagaimana keadaan cuaca di wilayah berbeda planet Mars.
Perjalanan ke planet Mars akan memakan waktu kurang lebih tujuh bulan, jika pesawat luar angkasa Al-Amal dapat mencapai orbit Mars, maka ini akan menjadi sejarah penting bagi negara-negara Arab karena ini akan menjadi misi pertama ke Mars oleh salah satu negara Arab.
China Mengirim Orbiter, Robot Pendarat Dan Robot Penjelajah Ke Planet Mars
China mengirim misi ke planet Mars yang berhasil diluncurkan dengan menggunakan roket Long March-5 pada tanggal 23 Juli 2020. Misi yang diberi nama Tianwen-1 ini terdiri dari orbiter, robot pendarat dan robot penjelajah.
Tianwen yang artinya pertanyaan ke langit diambil dari sebuah puisi oleh Qu Yuan, seorang pujangga yang hidup di tahun 340-278 Sebelum Masehi. Dia menyair puisi yang berkaitan tentang kekagumannya dengan benda-benda di langit dan mempertanyakan asal usul keberadaan mereka.
Sesuai dengan nama yang diberikan, misi dari China ini ingin mencari bukti keberadaan kehidupan masa lampau di planet Mars dan apakah planet Mars bisa mendukung keberadaan manusia jika nanti manusia ingin tinggal di Mars. Karena itu, misi ini akan mempelajari komposisi tanah apakah mengandung air atau es, mempelajari atmosfer Mars dan juga akan membuat peta permukaan planet mars.
Misi ini akan membantu China mengambil keputusan lebih lanjut apakah akan mengirim robot lagi di masa depan untuk mengambil sampel tanah atau batu dari planet Mars dan mengirim balik ke Bumi.
China sebelumnya pernah ingin mengirim pesawat luar angkasa Yinghuo-1 ke planet Mars dengan membonceng pesawat luar angkasa dan roket dari Rusia di bulan November 2011, tetapi pesawat luar angkasa utama milik Rusia terjadi masalah di mesin propulsinya sehingga akhirnya mereka tidak memiliki daya dorong untuk lepas dari gravitasi Bumi. Mereka akhirnya hanya melayang di orbit Bumi dan kemudian jatuh terbakar oleh atmosfer Bumi pada bulan Januari 2012.
Jika misi perdana oleh China dengan menggunakan roket milik mereka sendiri ini berhasil, maka China akan menjadi negara pertama yang bisa melakukan tiga hal sekaligus dalam pengiriman sebuah misi perdana ke planet Mars, yaitu mengirim pesawat luar angkasa ke Mars, mendaratkan robot pendarat dengan utuh tanpa menghancurkannya, dan juga menjelajah permukaan planet Mars dengan menggunakan robot penjelajah.
Sejauh ini hanya Amerika Serikat saja yang berhasil mendaratkan dan menjalankan robot penjelajah ke planet Mars tetapi mereka sebelumnya melakukan secara bertahap yaitu mengirim orbiter dahulu, baru kemudian mengirim robot pendarat dan baru diikuti robot penjelajah.
Amerika Serikat Mengirim Robot Penjelajah Dan Robot Helikopter Ke Planet Mars
Roket Atlas V-541 yang membawa misi Amerika Serikat ke planet Mars telah diluncurkan dengan sukses pada tanggal 30 Juli 2020.
Tiada yang memungkiri jika Amerika Serikat tetap yang terdepan dalam misi eksplorasi planet Mars. Amerika Serikat telah mengirim empat robot penjelajah yaitu Sojourner, Spirit, Opportunity dan Curiosity. Yang masih aktif menjelajah planet Mars hingga saat ini hanya Curiosity.
Robot penjelajah yang baru diluncurkan oleh Amerika Serikat kali ini diberi nama Perseverance. Jika misi kali ini berhasil maka Amerika Serikat telah berhasil mengirim lima robot penjelajah ke planet Mars.
Melanjuti data-data yang didapat dari misi-misi ke planet Mars sebelumnya oleh Amerika Serikat, kali ini tujuan utama yaitu tetap mencari tahu mengenai keberadaan kehidupan, mengikuti alur keberadaan air dan menjelajah apakah Mars layak dihuni oleh manusia.
Kali ini selain robot penjelajah yang akan menjelajahi permukaan Mars, Amerika Serikat juga mengirim robot helikopter, diberi nama Ingenuity, yang akan terbang di langit Mars. Walaupun robot helikopter yang dikirim kali ini hanya sebagai tes demonstrasi teknologi, diharapkan ia akan membantu dalam pengembangan robot helikopter yang lebih canggih di misi yang akan datang.
Misi Ke Planet Mars Sangat Penting
Sebagai planet yang terhitung dekat dengan planet Bumi dan yang kemungkinan bisa mendukung kehidupan koloni manusia di akan datang, misi ke planet Mars sangatlah penting.
Jika kita bisa membangun kehidupan di planet Mars, mungkin suatu saat nanti konflik antar manusia terhadap sumber daya alam yang ada di planet Bumi tidak akan terjadi. Karena kita kemudian telah menjadi manusia antar planet tentu nantinya kita bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada di planet Mars sehingga kita tidak perlu bertikai untuk memperebutkan sumber daya alam yang terbatas di planet Bumi ini.
Kemudian dengan memanfaatkan sumber daya alam yang baru tersebut, kita akan gunakan sebagai batu loncatan lagi untuk memanfaatkan sumber daya alam di planet-planet berikutnya dan ini mungkin hingga tanpa batas karena ada sebegitu banyaknya planet-planet di alam semesta ini.