Coronavirus Tidak Menghambat Laju Misi Luar Angkasa China
Badan Luar Angkasa China tetap melanjutkan segala proyek luar angkasa mereka walaupun terkena dampak coronavirus. Beberapa proyek besar yang China ingin lakukan di tahun 2020, antara lain ialah meluncurkan pesawat luar angkasa ShenZhou-12 yang telah ditingkatkan fiturnya dan meluncurkan robot pendarat dan robot penjelajah ke Mars.
Misi Luar Angkasa China Sedikit Terdampak Coronavirus
Beberapa tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak coronavirus antara lain rotasi karyawan, diusahakan minimal ada 250 orang di lokasi kerja dan yang lainnya melakukan tes coronavirus dan melakukan karantina atau isolasi diri sendiri, dan juga membagi tugas yang bisa dilakukan di rumah.
Misi-misi penting China di tahun 2020 ialah melanjutkan misi membangun stasiun luar angkasa disertai juga dengan adanya peningkatan fitur pesawat luar angkasa ShenZhou-12 dan pesawat kargo TianZhou-2 yang baru dan juga meluncurkan robot pendarat serta robot penjelajah ke planet Mars.
Sejauh ini perkembangan persiapan misi-misi tersebut masih bisa mengikuti jadwal awalnya dengan sedikit keterlambatan hanya beberapa hari. Uji coba prototipe generasi baru ShenZhou-12 kemungkinan akan diluncurkan pertengahan atau akhir bulan April 2020. ShenZhou-12 didesain untuk bisa memuat enam astronot atau alternatif lain memuat 500 kilogram kargo dan hanya 3 astronot. ShenZhou-12 akan meluncur tanpa astronot sebagai uji coba kontrol keselamatan ketika kembali memasuki atmosfer Bumi. ShenZhou-12 memiliki panjang 8,8 meter dan berat 21,6 ton.
Peluncuran Misi Luar Angkasa China Ke Mars
Misi luar angkasa China ke planet Mars mungkin yang paling dinanti penduduk China, karena jika China berhasil, maka China akan menjadi negara kedua yang berhasil mendaratkan robot pendarat dan robot penjelajah ke planet Mars selain Amerika Serikat dan tentu saja itu akan membawa kebanggaan bagi rakyat China. Selain itu juga, para peneliti dan astronomer di dunia juga berharap China dapat meningkatkan pengetahuan lebih dalam tentang planet Mars.
Sejauh ini China belum mengumumkan adanya perubahan jadwal yang diumumkan sebelumnya, sehingga bisa diasumsi kalau China akan tetap meluncurkan misi ini di akhir bulan Juli 2020 yang memanfaatkan momen yang hanya datang dalam 26 bulan sekali ketika jarak planet Bumi dan Mars dalam posisi terdekat yaitu sekitar 54,6 juta kilometer.
Jika diluncurkan pada bulan Juli 2020, dengan perjalanan yang memakan kurang lebih tujuh bulan, China diperkirakan akan sampai di planet Mars di bulan Februari 2021. Pada saat itu jarak planet Bumi dan Mars sudah menjauh, menjadi sekitar 150 juta kilometer.
Pada saat ini, China menyatakan penyebaran coronavirus di negaranya sudah bisa diatasi sehingga mereka juga telah membuka lockdown beberapa kota di China dan rakyatnya mulai berusaha melakukan kegiatan sehari-hari secara normal lagi. China menyatakan kalau China telah berkorban secara ekonomi dan banyak jiwa ketika harus melakukan lockdown sehingga penyebaran coronavirus tidak menyebar terlalu parah ke banyak negara. Selain itu China juga memberi bantuan tenaga medis dan alat-alat medis bagi negara yang terkena dampak coronavirus.
Para tenaga ahli kesehatan berharap dampak coronavirus akan berakhir tidak lama lagi, mungkin dalam beberapa bulan saja. Vaksin terhadap coronavirus juga sedang di uji coba.