Jepang Berhasil Mendaratkan Robot Di Bulan, Amerika Serikat Gagal
Kembali terulang lagi, negara adikuasa yang diprediksi akan berhasil mendaratkan robot di Bulan karena catatan keberhasilan sebelumnya, ternyata gagal mendaratkan robot pendarat ke Bulan. Sebelumnya kegagalan yang dilakukan oleh Rusia sebagai penerus negara adikuasa Uni Soviet dan sekarang terjadi dengan Amerika Serikat.
Jepang Mendaratkan Robot Di Bulan
Dengan keberhasilan Jepang mendaratkan robot di Bulan, maka Jepang menjadi negara kelima yang berhasil setelah Uni Soviet, Amerika Serikat, China dan India. Sungguh mengejutkan dengan kegagalan negara adikuasa seperti Rusia dan Amerika Serikat. Apalagi kegagalan Amerika Serikat lebih parah daripada Rusia karena hanya sampai di orbit Bumi saja dan belum sempat melakukan perjalanan ke Bulan karena ada masalah kebocoran bahan bakar di pesawat luar angkasanya sedangkan Rusia gagal ketika pendaratan di Bulan.
Setelah kegagalan misi negara adikuasa Amerika Serikat kemudian diikuti oleh keberhasilan negara Asia yaitu Jepang, sangat mirip dengan yang dialami oleh Rusia sebagai negara adikuasa yang gagal melakukan pendaratan di Bulan. Karena selang beberapa hari setelah kegagalan Rusia, negara Asia yaitu India berhasil melakukan pendaratan robot di Bulan setelah sebelumnya pernah gagal juga. Satu-satunya negara yang melakukan misi ke Bulan tanpa gagal sejauh ini hanya China, melalui kelima misinya ke Bulan semuanya berhasil dieksekusi oleh China dengan sempurna.
Jepang melalui JAXA, badan luar angkasa Jepang, mengirim misi SLIM (Smart Lander for Investigating Moon) pada tanggal 6 September 2023 dan akhirnya mendarat di Bulan pada tanggal 19 Januari 2024. Misi SLIM berhasil mendarat dengan titik akurasi kurang dari 100 meter. Walaupun robot pendaratnya mendarat dengan arah yang salah sehingga panel suryanya tidak menghadap arah Matahari sehingga akan mempengaruhi kinerjanya tetapi dua buah robot penjelajah LEV-1 dan LEV-2 berhasil dilepaskan dan beroperasi dengan baik. Misi yang menelan biaya kurang lebih US$ 127.528.434 bisa dinyatakan sukses.
Kegagalan Amerika Serikat Mendaratkan Robot Di Bulan
Amerika Serikat melalui kerja sama antara badan luar angkasa Amerika Serikat yaitu NASA dan perusahaan swasta antariksa Astrobotic Technology gagal meninggalkan orbit Bumi sehingga misi ke Bulan dinyatakan gagal. NASA membayar biaya kurang lebih US$ 108.000.000 kepada Astrobotic untuk membuat robot pendarat Bulan dan ongkos ini meningkat dari biaya sebelumnya yaitu US$ 79.500.000.
Dalam kegagalan misi ini, robot pendarat Peregrine yang dibuat oleh Astrobotic Technology juga ditemani oleh lima robot penjelajah mungil yang dinamai Colmena milik Meksiko dan satu robot penjelajah CubeRover dari NASA. Sungguh tidak disangka tidak lama setelah diluncurkan, pesawat luar angkasa Astrobotic Technology tidak bisa diarahkan untuk menuju perjalanan ke Bulan. Jika misi ini berhasil maka Amerika Serikat berhasil mendaratkan robot lagi ke Bulan pertama kali sejak tahun 1972.
NASA masih memiliki kerja sama dengan perusahaan swasta lain yaitu Intuitive Machines yang diperkirakan akan melakukan peluncuran ke Bulan di pertengahan Februari 2024. NASA menggelontorkan dana kurang lebih US$ 77.000.000 untuk membuat robot pendarat Bulan yang dinamai Nova-C.
Amerika Serikat memang lagi ingin memecahkan resiko sehingga tidak semua program luar angkasa terpusat di NASA karena selama ini program-program di NASA mengalami banyak penundaan sehingga mereka meluncurkan program yang dinamai Commercial Lunar Payload Services (CLPS). Program CLPS akan memberikan kuasa ke NASA untuk bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk mengirim robot pendarat atau robot penjelajah ke Bulan dengan tujuan mempelajari, mencari dan mempergunakan sumber daya alam yang ada di Bulan.