Amerika Serikat Gagal Lagi Mendarat Dengan Sempurna Di Bulan
Setelah sebelumnya gagal dengan Peregrine Mission One, kerja sama antara NASA dengan perusahaan swasta Astrobotic Technology, kali ini Amerika Serikat gagal lagi mendaratkan dengan sempurna robot pendarat Nova-C atau disebut juga Odysseus. Kegagalan kali ini merupakan kerja sama antara NASA dengan perusahaan swasta Intuitive Machines.
Kegagalan Amerika Serikat Mendarat Di Bulan
Misi IM-1 diluncurkan pada tanggal 15 Februari 2024 dengan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Pada tanggal 22 Februari 2024, misi yang dinamai IM-1 ini sebenarnya hampir berhasil mendarat dengan sempurna, tetapi pada saat pendaratan robot pendarat Odysseus jatuh ke samping karena kehilangan keseimbangan.
Ini hampir mirip dengan kejadian saat robot pendarat Jepang melalui misi SLIM melakukan pendaratan di Bulan, tetapi SLIM berhasil melepaskan dua robot penjelajahnya sehingga bisa menyatakan misi yang sukses walaupun pendaratannya tidak sempurna sedangkan misi dari Amerika Serikat kali ini hampir tidak berhasil menjalankan semua misi yang ingin dikerjakan.
Jika tujuan utama hanyalah robot pendarat Odysseus bisa mendarat dengan utuh dan tidak hancur menghantam Bulan maka bisa menganggap misi ini berhasil tetapi banyak hal yang seharusnya dilakukan akhirnya tidak dapat dilakukan karena keterbatasan waktu. Robot pendarat Odysseus hanya memiliki waktu 6 hari yang dari awalnya harusnya bisa lebih dari 10 hari hingga akhirnya tidak dapat beroperasi karena baterainya habis yang diakibatkan karena panel suryanya terhalang dan tidak bisa menerima cahaya Matahari dengan benar.
Selain itu, misi IM-1 seharusnya juga meluncurkan sebuah robot yang dinamai EagleCam pada ketinggian sekitar 30 meter dari permukaan Bulan yang kemudian akan merekam pendaratan Odysseus tetapi hal ini tidak berhasil diluncurkan.
Bagi Amerika Serikat, untuk ukuran sebuah misi dengan biaya yang tidak biasa sebesar NASA keluarkan, misi ini mungkin boleh dianggap sukses karena Intuitive Machines berhasil mendaratkan robot pendarat Odysseus ke Bulan dengan keadaan utuh walaupun tidak berdiri tegak dengan sempurna.
Dengan kejadian ini, menunjukkan bahwa mendarat di Bulan dengan sempurna bukanlah hal yang mudah. Sejauh ini hanya China yang selalu berhasil dalam misi ke Bulan. China akan mengirim misi Chang’e 6 di bulan Mei 2024 yang akan mengambil sampel dari sisi jauh Bulan.
Tujuan Amerika Serikat Di Bulan
Amerika Serikat sebenarnya negara yang sangat maju dan memiliki teknologi untuk mendarat di Bulan karena hingga saat ini Amerika Serikat hampir selalu berhasil mendaratkan robot pendarat dan robot penjelajah ke planet Mars, jika dibandingkan tingkat kesulitannya harusnya mendarat di Bulan bukanlah hal yang sulit bagi Amerika Serikat.
Amerika Serikat memiliki tujuan selain untuk kembali mendarat ke Bulan yang pernah mereka lakukan lebih dari 50 tahun yang lalu, kali ini Amerika Serikat ingin juga membesarkan perusahaan swasta sehingga mereka bisa mengirim muatan ke Bulan dan mendukung misi-misi luar angkasa Amerika Serikat nantinya. Amerika Serikat melalui NASA meluncurkan program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) yang akan memberikan dana kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk eksplorasi luar angkasa. Intuitive Machines menerima dana US$ 118.000.000 dari NASA, naik dari sebelumnya yang senilai US$ 77.000.000.
Dengan membesarkan perusahaan-perusahaan swasta dengan cara memberikan mereka dana, badan luar angkasa Amerika Serikat yaitu NASA dapat lebih fokus ke tujuan eksplorasi luar angkasa yang lebih susah seperti fokus ke misi Artemis yang akan membangun stasiun di Bulan. Selain itu, diharapkan juga akan muncul inovasi-inovasi baru dari perusahaan swasta karena seperti kebanyakan badan atau perusahaan negara di banyak negara lain, biasanya mereka akan bergerak lebih lambat karena birokrasi dan pegawai yang sudah terlalu nyaman dengan posisinya sehingga kurang ingin inovasi.
Intuitive Machines juga belum menyerah karena perusahaan swasta ini akan meluncurkan lagi misi ke Bulan melalui misi IM-2 sekitar bulan Oktober 2024 dan kemudian misi IM-3 sekitar awal tahun 2025.