India Berhasil Mendaratkan Robot Di Bulan Sedangkan Rusia Gagal
India berhasil menjadi negara keempat di dunia yang berhasil mendaratkan robot pendarat dan robot penjelajah di Bulan, sebuah pencapaian yang sebelumnya hanya dimiliki oleh Uni Soviet, Amerika Serikat dan China. Rusia, sebagai negara penerus Uni Soviet, yang juga mengirimkan robot pendarat tetapi gagal mendarat dengan selamat dan Luna-25 menghantam Bulan dengan keras.
India Menjadi Negara Keempat Mendaratkan Robot di Bulan
India akhirnya berhasil mendaratkan robot pendarat dan robot penjelajah di Bulan melalui misi Chandrayaan-3 setelah gagal sebelumnya dalam misi Chandrayaan-2. India menjadi negara keempat yang berhasil mendaratkan robot dengan selamat di Bulan pada tanggal 23 Agustus 2023 setelah Uni Soviet, Amerika Serikat dan China.
India memberi nama robot pendaratnya Vikram yang artinya keberanian dan robot penjelajah diberi nama Pragyan yang artinya kebijaksanaan. Mereka berhasil mendarat di area dekat kutub Selatan Bulan. Banyak yang memperdebatkan apakah India telah mendarat di kutub selatan Bulan, tetapi jika dilihat titik koordinat pendaratannya berada di garis lintang 69.367621°S, area itu hanya mendekati kutub selatan Bulan, jadi boleh dibilang India hanya mendarat di area dekat kutub selatan Bulan. Titik koordinat pendaratannya dinamai Shiv Shakti Point oleh India.
Jika kita melupakan saja perdebatan Chandrayaan-3 mendarat tepat di kutub selatan Bulan atau tidak, kenyataan yang tidak bisa dipungkiri kalau India telah mencetak sejarah dengan telah mendaratkan robot di Bulan, sebuah pencapaian yang tidak mudah. Jika kita mengukur pendaratan-pendaratan robot oleh Uni Soviet, Amerika Serikat dan China, robot pendarat dan robot penjelajah milik India sekarang berada dengan jarak paling dekat dengan kutub selatan Bulan.
Robot penjelajah Pragyan yang memiliki 6 roda dan berat sekitar 26 kilogram akan mejelajah Bulan dan mempelajari komposisi permukaan Bulan, apakah ada air es, sejarah benturan-benturan di Bulan yang menciptakan kawah-kawah dan evolusi atmosfer Bulan.
Pencapaian ini merupakan sebuah kebanggaan bagi rakyat India karena tidak mudah untuk mendaratkan robot ke Bulan dengan terbuktinya banyak yang telah gagal sebelumnya. Rusia yang tanggal pendaratannya hanya selisih beberapa hari saja dengan India, pada tanggal 21 Agustus gagal mendaratkan robot pendaratnya.
Rusia Gagal Mendaratkan Robot di Bulan
Rusia yang merupakan sebagai penerus negara Uni Soviet yang mempunyai banyak rekor pendaratan di Bulan dan planet lainnya harus belajar pengalaman pahit kali ini karena gagal mendaratkan robot mereka di Bulan. Misi Luna-25 diluncurkan pada tanggal 10 Agustus 2023 dan dijadwalkan untuk mendarat di Bulan pada tanggal 21 Agustus 2023, tetapi akhirnya gagal dan menghantam Bulan dengan keras.
Uni Soviet pada masa kejayaannya mempunyai teknisi dan ilmuwan yang sekarang berada di pecahan negara merdeka seperti Ukraina dan Kazakhstan dan beberapa negara lainnya. Ukraina yang memecahkan diri dari Uni Soviet memiliki peran penting dengan kejayaan misi luar angkasa Uni Soviet pada masa itu.
Karena perang antara Rusia dan Ukraina juga, banyak teknisi dan ilmuwan Ukraina yang membantu Uni Soviet atau Rusia sebelumnya, kali ini tidak membantu Rusia sehingga ilmu pengetahuan tentang pendaratan di Bulan harus mereka mulai dari dasar lagi. Bisa dianggap ilmu pengetahuan yang telah mereka peroleh dulu menjadi hilang dan terpencar ke beberapa negara bekas Uni Soviet.
Pelajaran lain yang bisa didapat dari kegagalan Rusia kali ini ialah tempat peluncuran dan stasiun jaringan luar angkasa (Deep Space Network) sangat berpengaruh dalam mengontrol dan tetap bisa berkomunikasi dengan kendaraan luar angkasa ketika mereka meninggalkan orbit Bumi. Karena sanksi dari negara-negara Barat, Rusia harus menggunakan stasiun jaringan luar angkasa mereka sendiri. Berbeda dengan India yang dibantu oleh badan luar angkasa Uni Eropa (ESA) dan badan luar angkasa Amerika Serikat (NASA) yang memberi dukungan komunikasi dengan Chandrayaan-3 melalui stasiun jaringan luar angkasa milik mereka.
Rusia menganggap kegagalan kali ini juga karena roket yang mengatur arah Luna-25 bekerja selama 127 detik yang seharusnya hanya 84 detik sehingga menyebabkan Luna-25 keluar dari jalur yang benar untuk mendarat dengan selamat.
Rusia berencana untuk mengirim misi Luna-26 ke depannya tetapi mungkin akan mengalami keterlambatan karena semua sistem akan dicek ulang lagi karena kegagalan misi Luna-25.