Misi SLIM Oleh Jepang Telah Tiba di Orbit Bulan
Badan luar angkasa Jepang, JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency), telah berhasil mengirim robot pendarat melalui misi SLIM (Smart Lander for Investigating Moon) ke orbit Bulan. Dalam beberapa minggu ke depan, robot pendarat SLIM akan mendarat di permukaan Bulan.
Percobaan Jepang Untuk Mendarat di Bulan
Jepang benar-benar ingin efisien dan tidak ingin menghamburkan uang, karena misi SLIM ini diluncurkan bersamaan dengan teleskop luar angkasa X-Ray Imaging and Spectroscopy Mission (XRISM) membonceng roket H-IIA pada tanggal 6 September 2023. Kemudian, teleskop luar angkasa XRISM mengorbit planet Bumi dan SLIM melanjutkan perjalanan ke Bulan.
Robot pendarat SLIM akhirnya tiba di orbit Bulan pada tanggal 25 Desember 2023 dan berada di orbit yang memakan waktu sekitar 6,4 jam untuk mengelilingi Bulan. Rencana pendaratan dijadwalkan pada tanggal 19 Januari 2024.
Jika Jepang berhasil mendaratkan robot pendarat SLIM, maka Jepang bisa dinobatkan sebagai negara kelima yang berhasil mendaratkan robot pendarat dengan sempurna di permukaan Bulan. Sebelumnya Uni Soviet (Februari 1966), Amerika Serikat (Juni 1966), China (Desember 2013) dan India (Agustus 2023) telah berhasil mendaratkan robot pendarat di permukaan Bulan. Misi ke Bulan akan semakin ramai karena akan ada perusahaan swasta antariksa yang akan mendaratkan robot ke Bulan juga di tahun 2024.
Melalui misi SLIM, Jepang ingin melakukan demonstrasi teknologi pendaratan di Bulan dengan tingkat akurasi target pendaratan selisih hanya kurang lebih 100 meter. Selain itu, mempelajari Bulan dan planet-planet lain dengan sistem eksplorasi yang tidak memakan biaya besar dan lebih efisien.
Misi SLIM Jepang Juga Mengirim Robot Penjelajah Bulan
Misi SLIM juga sangat unik karena Jepang akan mencoba menjalankan dua robot penjelajah sekaligus yaitu Lunar Excursion Vehicle 1 (LEV-1) dan Lunar Excursion Vehicle 2 (LEV-2).
LEV-1 ialah robot penjelajah yang akan bergerak dengan cara melompat seperti kanguru. Robot penjelajah LEV-1 memiliki perlengkapan untuk berkomunikasi langsung dengan stasiun di Bumi, kamera, termometer, pemantau radiasi dan inklinasi.
Robot penjelajah LEV-2 atau Sora-Q memiliki berat hanya 250 gram dan dilengkapi dengan dua kamera. LEV-2 bisa berubah wujud untuk berjalan di permukaan Bulan.
Eksplorasi sistem tata surya di masa mendatang akan menuntut tingkat akurasi navigasi yang lebih baik. Menempatkan pesawat luar angkasa atau robot dengan presisi akan dapat meningkatkan keahlian. Perampingan sistem eksplorasi seperti yang dilakukan dalam misi SLIM akan mewujudkan misi yang lebih efisien dan tidak memakan biaya yang besar sehingga makin banyak misi luar angkasa yang bisa dilakukan.