Misi Chang’e 5 Oleh China Telah Tiba Di Orbit Bundar Bulan
Setelah perjalanan hampir 136 jam, misi Chang’e 5 telah tiba di orbit bundar Bulan. Misi Chang’e 5 diluncurkan pada tanggal 24 November 2020 dan tiba di orbit elips Bulan pada tanggal 28 November 2020, dan pada hari ini tanggal 29 November 2020, Chang’e 5 telah memasuki orbit bundar Bulan.
Misi Chang’e 5 Yang Kompleks Bagi China
Misi Chang’e 5 yang diluncurkan menggunakan roket Long March 5, jika China berhasil menyelesaikannya, maka China akan mendapatkan sampel tanah dari obyek luar angkasa untuk pertama kalinya bagi China dan juga untuk pertama kalinya dalam sejarah, negara Asia pertama atau negara ketiga di dunia yang berhasil mengambil sampel dari Bulan. Sejauh ini Amerika Serikat telah membawa balik 382 kilogram sampel tanah dari Bulan dan Uni Soviet sebanyak 170 gram.
Misi Chang’e 5 merupakan misi yang kompleks bagi China dan mungkin bagi kebanyakan negara lainnya di dunia sekarang ini karena harus melalui sangat banyak proses dan semuanya harus berjalan dengan mulus dan tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Misi Chang’e 5 terdiri dari orbiter, kapsul untuk kembali ke Bumi, robot pendarat dan robot peluncur.
Ketika sudah tiba di orbit bundar Bulan dan menemukan tempat dan waktu yang cocok untuk mendarat, orbiter dan kapsul Chang’e 5 akan berpisah dengan robot pendarat dan robot peluncurnya yang akan mendarat di Bulan. Robot pendarat ini dilengkapi dengan alat untuk pengambil sampel tanah Bulan dan kemudian dimasukkan ke dalam robot peluncurnya yang setelah mendapatkan cukup sampel kurang lebih 2 kilogram, robot peluncur ini akan berpisah dengan robot pendarat dan meluncur ke orbit Bulan di mana ia akan bergabung (docking) kembali dengan orbiter dan kapsul Chang’e 5. Setelah memindahkan sampel tanahnya ke dalam kapsul Chang’e 5, robot peluncur ini akan berpisah dengan orbiter dan kapsul Chang’e 5 dan mereka berdua akan terbang kembali ke Bumi. Ketika tiba di orbit Bumi nantinya kapsul Chang’e 5 akan berpisah dengan orbiternya dan mendarat di daratan China.
Proses ini hampir mirip dengan proses misi Apollo ketika Amerika Serikat mendaratkan manusia di Bulan karena ada proses docking di orbit Bulan jadi ada kemungkinan ini merupakan latihan bagi China juga jika mereka ingin mendaratkan manusia ke Bulan nantinya. Misi Luna oleh Uni Soviet tidak ada proses docking di Bulan. Jika ada proses docking, ini membuat misi ke Bulan lebih fleksibel karena memperbolehkan misi tersebut untuk mendarat di area manapun di Bulan. Tetapi sungguh luar biasa karena kedua negara tersebut berhasil melakukannya kurang lebih 50 tahun yang lalu dan hingga sekarang tidak ada negara lain yang berhasil melakukannya.
Tahun lalu bahkan Israel dan India gagal untuk mendaratkan robot pendarat di Bulan tetapi mereka mengatakan akan mencoba lagi di masa depan. China telah berhasil mendaratkan robot pendarat dan robot penjelajah melalui misi Chang’e 3 di pertengahan Desember 2013 dan Chang’e 4 di awal Januari 2019.
China ingin mendobrak dominasi negara-negara Barat dan mungkin membuktikan bahwa bangsa Asia juga mampu. Dunia ini telah didominasi oleh negara-negara Barat kurang lebih 200 tahun lamanya, China muncul sebagai negara pendobrak dominasi ini sehingga memunculkan negara-negara yang terganggu dominasinya atau mungkin iri dengan kemajuan China yang pesat ingin menghalangi kemajuan China.
Tetapi banyak juga negara yang menanti apakah China akan berhasil membawa sampel tanah dari Bulan karena jika berhasil maka mereka juga ingin mendapatkan sampel tersebut untuk dipelajari, mereka adalah orang-orang yang lebih mementingkan kemajuan peradaban manusia secara keseluruhan. European Space Agency (ESA), badan luar angkasa Uni Eropa, membantu pelacakan misi Chang’e 5 melalui stasiun Bumi milik mereka.
Sampel tanah yang akan diambil oleh misi Chang’e 5 berada di lokasi yang berumur lebih muda, berumur sekitar 1,2 milyar tahun, dibanding dengan sampel Bulan yang dibawa balik oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet yang berumur kisaran 3-4 milyar tahun. Kandungan tanah di Bulan nanti akan dipelajari apakah bisa dipakai untuk membuat markas atau koloni di Bulan di masa akan datang.
Penting Bagi China Dan Dunia Untuk Keberhasilan Misi Chang’e 5
China, sebagai sebuah negara Asia yang pernah mengalami penderitaan di tangan penjajah, mengerti pentingnya teknologi dan mereka mempunyai misi ingin berdiri sejajar dengan negara maju. China belajar dari mereka dan mungkin bisa menjadi pelajaran penting bagi negara-negara lain di dunia apa yang bisa dipelajari dari pengalaman perkembangan China yang bisa maju dalam waktu yang cukup cepat.
China mempunyai visi jangka panjang dan tidak gegabah dalam melakukan misinya, misi Chang’e 5 sudah dicanangkan sejak 2002. Melalui proses kesuksesan setahap demi setahap sejak Chang’e 1 hingga Chang’e 4, semuanya direncanakan dengan matang dan dieksekusi dengan baik.
Ketika banyak orang ingin China gagal, terus dihalang-halangi seakan ingin China tetap hidup di bawah kemiskinan dan diadu domba dengan negara-negara yang ia jalini hubungan melalui berita-berita tidak benar, tetapi China tetap berkembang maju terus. Berdasarkan data World Bank tahun 2015 hanya sekitar 0,7% penduduknya (sekitar 10 juta penduduk) dikategorikan miskin dari sekitar 1,39 milyar total penduduk.
Eksplorasi luar angkasa sangatlah penting, karena ada sumber daya alam yang sangat tanpa batas di luar planet Bumi ini yang bisa kita dapatkan, sehingga kita bisa menghindari konflik yang ada di Bumi. Ketika China berhasil membawa sampel tanah Bulan melalui misi Chang’e 5 tentu akan bisa membawa pengetahuan baru tentang kandungan sumber daya alam Bulan apa yang bisa kita gunakan untuk kemajuan peradaban manusia.
Manusia harus bekerja sama untuk mencapai ini, hindari konfliks ideologi atau sara tetapi lebih memikirkan untuk kemajuan manusia secara keseluruhan. Tentu saja tiap negara harus bisa membantu rakyatnya mampu memenuhi kebutuhan hak asasi mereka yang paling utama yaitu tercukupi secara sandang, pangan dan papan terlebih dahulu dan sambil mengangkat rakyatnya supaya bisa hidup di atas garis kemiskinan tidak lupa juga memberi mereka edukasi tentang pentingnya kemajuan di bidang luar angkasa.