Kata NASA Ada Air Di Bulan Kita
Untuk pertama kalinya, NASA (badan luar angkasa Amerika Serikat) mengkonfirmasi bahwa di Bulan ada air. Strastopheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA), sebuah program kerjasama antara NASA dan German Aerospace Center (badan luar angkasa Jerman), mengatakan kalau air terdistribusi di permukaan Bulan, tidak hanya di tempat tersembunyi di daerah gelap atau di dalam perut Bulan.
Ada Air Di Permukaan Bulan
Melalui observasi sebelumnya, indikasi kalau adanya air di Bulan sudah sering dibicarakan tetapi tidak adanya bukti secara pasti.
Para ilmuwan SOFIA, sebuah observatorium mengudara terbesar di Bumi, juga sebenarnya telah mendeteksi kalau kemungkinan adanya semacam molekul hydrogen (H) tetapi belum bisa dibedakan antara benar molekul air (H2O) atau saudara dekatnya molekul hydroxyl (HO).
Kemudian pada tanggal 27 Oktober 2020, NASA mengumumkan SOFIA berhasil mendeteksi kalau ada molekul air di kawah Clavius yang terletak di kutub selatan Bulan.
Jika dibandingkan dengan permukaaan gurun Sahara yang lebih banyak 100 kali jumlah airnya dibandingkan penemuan dengan jumlah air di permukaan Bulan sejauh ini, penemuaan kali ini tetaplah penting jika manusia ingin membangun koloni di Bulan.
Seperti kita ketahui, air merupakan sumber utama kehidupan di muka Bumi ini. Jika ingin membangun koloni di Bulan, kita memerlukan sumber air yang mudah didapat.
NASA juga berencana untuk mengirim astronot lagi ke Bulan seperti yang pernah mereka lakukan melalui misi Apollo 11 di tahun 1969 tetapi kali ini dengan tujuan yang lebih besar yaitu juga membangun markas di sana.
NASA Berencana Kirim Astronot Ke Bulan
Melalui program Artemis, NASA berencana mengirim wanita pertama ke Bulan di tahun 2024 dan membangun tempat yang bisa mendukung kehidupan manusia di sana sebelum akhir tahun 2030.
Program Artemis dibuat berdasarkan kerjasama antara badan luar angkasa Amerika Serikat dengan badan luar angkasa Uni Eropa, Australia, Inggris, Italia, Kanada, Jepang, Luksemburg dan Uni Emirat Arab yang pada tanggal 13 Oktober 2020 baru ditandatangani dan dinamai Persetujuan Artemis. Selain badan luar angkasa milik pemerintah dari berbagai negara, beberapa perusahan swasta di bidang antariksa juga ada berperan dalam program ini seperti Boeing, SpaceX dan Lockheed Martin Space Systems.
Jika sesuai rencana, misi Artemis I akan diluncurkan di tahun 2021 sebagai misi pendukung pendaratan manusia, kemudian Artemis II di tahun 2023 dan Artemis III direncanakan di tahun 2024. Artemis IV hingga Artemis IX akan diluncurkan tiap tahun mulai dari tahun 2025 hingga tahun 2030.