Peluncuran Roket Long March 5 Sukses, China Penuh Optimisme Hadapi Tahun 2020
Dengan berhasilnya peluncuran roket Long March 5, China sekarang bisa dengan penuh optimisme menghadapi tahun 2020. Di tahun 2020, banyak rencana peluncuran proyek luar angkasa China yang membutuhkan kekuatan roket Long March 5.
Rencana Peluncuran Roket Long March 5 Tahun 2020
Roket Long March 5 (ChangZheng-5 / CZ-5) diluncurkan pertama kali pada tanggal 3 November 2016, peluncuran tersebut dinyatakan berhasil tetapi sayangnya gagal di peluncuran keduanya pada tanggal 2 Juli 2017. Badan luar angkasa China, CNSA (China National Space Administration), melalui salah satu organisasinya China Academy of Launch Vehicle Technology (CALT) memutuskan untuk mendesain ulang salah satu mesin roketnya. Setelah dua tahun mendesain dan mengetes semuanya, pada tanggal 27 Desember 2019 akhirnya peluncuran ketiganya berhasil.
Roket Long March 5 merupakan salah satu dari 5 roket di dunia yang beroperasi saat ini yang mempunyai kekuatan untuk mengirim benda seberat lebih dari 20 ton ke luar angkasa dan bisa dikatakan hanya ada 4 negara di dunia sekarang ini yang mempunyai roket dengan kemampuan sekuat ini. Roket lainnya ialah Falcon Heavy (SpaceX – Amerika Serikat), Delta IV Heavy (Amerika Serikat), Proton M (Rusia), Ariane 5 (Uni Eropa).
Roket Long March 5 sangat penting untuk misi di tahun 2020. Dengan berhasilnya peluncuran roket Long March 5, China bisa melanjutkan rencananya untuk mengirim robot pendarat dan robot penjelajah ke planet Mars di pertengahan tahun 2020, kemudian di akhir tahun 2020 China akan meluncurkan misi Chang’e 5 yang akan mengambil sampel dari Bulan dan membawanya balik ke Bumi. Selain itu juga untuk membangun stasiun luar angkasa China yang terbaru diperlukan roket Long March 5.
Roket Long March 5 Sukses Akhir Tahun Spektakuler Untuk China
China bisa dengan bangga mengakhiri tahun 2019 karena berhasil meluncurkan 34 roket dan hanya 2 yang gagal. Di posisi kedua Amerika Serikat yang melakukan 27 peluncuran dan posisi ketiga Rusia dengan 25 peluncuran tanpa ada yang gagal. Uni Eropa meluncurkan 6 roket dengan 1 gagal, India meluncurkan 6 roket tanpa gagal dan Jepang meluncurkan 2 roket. Iran mencoba untuk meluncurkan roket dua kali namun gagal dua-duanya.
Misi di bulan China, Chang’e 4 yang diluncurkan awal tahun 2019 juga masih beroperasi dengan baik. Robot penjelajah Yutu 2 masih menjelajah bulan hingga saat ini.
China bisa memberi kontribusi perubahan penting bagi manusia untuk menjelajah luar angkasa ke depannya selain itu juga membuat negara-negara berkembang untuk lebih serius memajukan negara serta sumber daya manusia mereka karena China membuktikan dengan tekad dan kemauan serta fokus yang kuat mereka bisa mencapai semua ini walaupun dicerca banyak negara-negara barat dari segala sisi seperti hak asasi manusia.
China termasuk negara yang dikategorikan miskin 70 tahun lalu, setelah harus melewati masa kolonialisme, perang dunia, perang saudara, konflik perbatasan, separatisme, terorisme, dan banyak hal lainnya yang menerpa China, China tetap bangkit kembali kemudian mulai berkembang dan berhasil meningkatkan kesejahteraan ratusan juta penduduknya dan berdasarkan data World Bank tahun 2015 hanya sekitar 0,7% penduduknya (sekitar 10 juta penduduk) dikategorikan miskin dari sekitar 1,39 milyar total penduduk.
Tentu saja masih banyak hal yang perlu dipelajari oleh China karena bagaimanapun juga pada saat ini negara-negara barat masih memimpin dalam hal kemajuan teknologi luar angkasa.