NASA Mendeteksi Terjadi Gempa Besar Di Planet Mars
Selama masa penjelajahan planet Mars oleh NASA, gempa kali ini adalah yang terbesar yang pernah berhasil direkam oleh NASA, badan antariksa Amerika Serikat. Pada tanggal 18 September, robot pendarat InSight mendeteksi guncangan dengan skala 4.2 selama satu setengah jam.
NASA Mendeteksi Gempa Planet Mars
Misi robotik ini diluncurkan pada tanggal 5 Mei 2018 dan mendarat di planet Mars pada tanggal 26 November 2018. Misi yang hanya terdiri dari robot pendarat saja tanpa robot penjelajah ini merupakan misi kerja sama antara Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Jerman, Austria, Belgia, Kanada, Swiss, Spanyol, Polandia dan Inggris tetapi dinahkoda oleh NASA.
Untuk mengetahui apakah planet Mars itu hidup, InSight membawa seismometer, sebuah alat untuk mendeteksi apakah ada gerakan di bawah permukaan sebuah planet. Dengan mempelajari gelombang seismik planet Mars, ilmuwan dari tim misi ini berharap untuk mengetahui bagaimana planet-planet terbentuk. Gelombang seismik adalah gelombang yang dihasilkan ketika adanya gerakan di dalam kerak sebuah planet, seperti pergerakan lempeng atau patahan atau mungkin ledakan gunung api di dalam perut planet tersebut.
Rekor terbesar yang pernah terdeteksi ialah di tahun 2019 dengan skala 3,7 kemudian pada tanggal 25 Agustus 2021 terdeteksi sebanyak dua kali yaitu 4,2 dan 4,1. Hampir saja, kejadian ini tidak terekam jika NASA tidak membersihkan panel surya InSight yang penuh dengan debu Mars sehingga baterai InSight saat itu dalam keadaan level hampir kosong. Dengan menggunakan lengan robot InSight dan dibantu angin di planet Mars, NASA berhasil membersihkan sebagian panel surya robot pendarat InSight sehingga bisa mengisi baterainya.
Tugas InSight Mendeteksi Gempa Selanjutnya
Sesuai nama yang diberi, robot pendarat InSight (singkatan dari Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport) memang ditugaskan untuk membantu kita menjawab pertanyaan bagaimana planet bebatuan atau disebut juga planet terestrial, planet yang komposisi utamanya batu atau logam bukan gas, itu terbentuk dan mencari tahu apakah ada kesamaan dengan teori pola terbentuknya planet Bumi yang sudah dipelajari para ilmuwan selama ini.
Pada awal planet bebatuan terbentuk, elemen-elemen pembentuk planet mulai bergabung menjadi satu dan mulai bertumbuh membesar yang kemudian menghasilkan temperatur suhu yang sangat tinggi di intinya. Energi yang tinggi ini mulai melelehkan elemen pembentuk dan memisahkan lapisan-lapisan sesuai jenisnya. Elemen yang lebih berat masuk ke dalam dasarnya dan yang lebih ringan muncul di permukaan. Lapisan yang paling atas disebut kerak (crust), lapisan tengah disebut mantel (mantle) dan terakhir disebut lapisan inti (core).
Robot pendarat InSight akan terus mencari sidik bagaimana proses terjadinya planet bebatuan di sistem tata surya kita yang diperkirakan terjadi sekitar 4 milyar tahun yang lalu selama baterainya memungkinkan, sejauh ini InSight telah bekerja selama lebih dari 1000 hari Mars.