Pengertian Proses Terjadinya Gerhana Bulan

Setelah beberapa minggu sebelumnya telah terjadi gerhana matahari sebagian, pada tanggal 28 September 2015 terjadi peristiwa alam gerhana bulan total. Gerhana bulan kali ini sangat unik hingga disebut sebagai gerhana bulan super total merah darah. Bulan super atau supermoon terjadi ketika pada saat bulan penuh, posisi bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi. Sedangkan bulan merah darah atau blood moon terjadi ketika hanya warna merah dari cahaya matahari yang terpantul oleh atmosfer Bumi. Karena atmosfer Bumi, kita bisa melihat Bulan dalam beragam warna.
Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Gerhana bulan super total merah darah yang baru terjadi merupakan fenomena langka karena pada saat terjadinya gerhana bulan total, posisi bulan sedang dalam posisi terdekatnya dengan Bumi sehingga membuatnya kelihatan lebih besar dan terang dari biasanya, dan pada saat yang sama hanya warna merah dari cahaya matahari yang tembus hingga terpantul oleh atmosfer Bumi. Tetapi sayangnya Indonesia tidak dapat menikmati karena gerhana bulan kali ini hanya dapat dilihat mulai dari Pasifik Timur, Amerika, Eropa, Afrika dan Asia Barat.
Gerhana bulan bisa terjadi karena ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan dalam posisi sejajar, Bumi menghalangi sinar Matahari yang tertuju ke Bulan sehingga permukaan Bulan tertutupi oleh bayangan Bumi.
Gerhana bulan bisa dibagi menjadi tiga jenis:
- Gerhana bulan total terjadi ketika Bulan melewati tepat di daerah umbra, yaitu daerah tergelap dari bayangan disebut juga bayangan inti, dalam hal ini bayangan inti Bumi.
- Gerhana bulan sebagian terjadi ketika hanya sebagian dari Bulan melewati daerah umbra Bumi.
- Gerhana bulan penumbra terjadi ketika Bulan melewati daerah penumbra, yaitu daerah di bayangan yang masih terdapat cahaya disebut juga bayangan kabur, dalam hal ini daerah bayangan kabur Bumi.
Cara Melihat Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Setiap tahun diperkirakan gerhana bulan bisa terjadi dua hingga lima kali. Gerhana bulan total lebih jarang terjadi. Lain halnya dengan gerhana matahari, gerhana bulan dapat dinikmati dengan mata telanjang sehingga aman untuk dilihat secara langsung dan tidak berbahaya.
Untuk dapat menikmati gerhana bulan dengan jelas, bisa dengan menggunakan teleskop atau teropong.