ESA Merencanakan Misi Ke Planet Venus
ESA (European Space Agency), badan luar angkasa Uni Eropa, telah mematangkan rencana untuk mengirim misi ke planet Venus. Dengan perencanaan informasi dan pengetahuan yang terbaru, kemungkinan misi ini akan dapat diluncurkan di awal tahun 2031.
Misi ESA Di Planet Venus
Misi dari ESA yang dinamakan misi EnVision akan mempelajari geologi dan atmosfer planet Venus, sebuah planet yang sangat panas walalupun sebelumnya diperkirakan hampir mirip dengan planet Bumi tetapi karena letaknya yang dekat dengan Matahari menyebabkan ia mengalami efek rumah kaca yang meningkatkan suhu di planet Venus.
EnVision akan beroperasi di orbit dengan ketinggian kurang lebih 500 kilometer dari permukaan planet Venus. Diharapkan misi ini akan menjawab pertanyaan penting seperti bagaimana permukaan dan interior Venus berkembang, berapa banyak gunung volkanik yang masih aktif, apakah Venus memiliki lautan dan apakah air ada tersedia di sana.
Misi EnVision merupakan kelanjutan dari misi Venus Express yang diluncurkan oleh ESA di bulan November 2005, mencapai orbit Venus di bulan April 2006 dan akhirnya berhenti beroperasi di bulan November 2014. Dengan berbekal pengetahuan dan informasi yang didapat dari misi Venus Express, diharapkan misi EnVision akan lebih memberi pengetahuan yang lebih tentang planet Venus.
EnVision diperkirakan akan memiliki berat sekitar 2,5 ton dan memiliki dimensi 2 meter x 2 meter x 3 meter, lebih besar daripada misi Venus Express yang memiliki berat 1,3 ton dan memiliki dimensi 1,5 meter x 1,8 meter x 1,4 meter.
Negara Lain Juga Berencana Mengirim Misi ke Venus
Selain ESA, beberapa badan luar angkasa negara lain juga berencana mengirim misi ke planet Venus. NASA (National Aeronautics and Space Administration), badan luar angkasa Amerika Serikat, dengan misi VERITAS (Venus, Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography and Spectroscopy) dan DAVINCI+ (Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble gases, Chemistry and Imaging) yang diperkirakan akan diluncurkan di akhir tahun 2027.
CNSA (China National Space Administration), badan luar angkasa China, telah mengajukan proposal untuk pengucuran dana tentang misi VOICE (Venus Volcano Imaging and Climate Explorer) ke planet Venus yang jika disetujui kemungkinan akan diluncurkan di tahun 2026.
Roscosmos, badan luar angkasa Rusia, juga memiliki proposal untuk misi ke planet Venus yang di beri nama misi Venera-D, kemungkinan akan diluncurkan di tahun 2029. ISRO (Indian Space Research Organisation), badan luar angkasa India, juga berencana untuk mengirim Shukrayaan-1 ke planet Venus di tahun 2024.
Sekarang hanya JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency), badan luar angkasa Jepang, yang memiliki sebuah orbiter yang masih beroperasi di planet Venus. Misi Akatsuki diluncurkan oleh Jepang di bulan Mei 2010 tetapi gagal memasuki orbit Venus di bulan Desember 2010, selama hampir 5 tahun ia harus mengelilingi Matahari dan kemudian akhirnya berhasil memasuki orbit Venus di bulan Desember 2015. Jepang berhasil menjadi negara Asia pertama yang berhasil mengirim satelit ke orbit planet Venus.