Misi DART Menghantam Asteroid Berhasil Dilakukan
Setelah 10 bulan perjalanan menuju asteroid Dimorphos, misi DART (Double Asteroid Redirection Test) akhirnya berhasil menghantam asteroid tersebut pada tanggal 27 September 2022. Ini sebagai bentuk demonstrasi teknologi perlindungan planet Bumi yang dilakukan oleh NASA.
Misi Menghantam Asteroid
Misi menghantam asteroid pernah dilakukan oleh Jepang, sebagai negara pertama yang pernah mendaratkan robot di permukaan asteroid 162173 Ryugu di tahun 2019 dan membawa sampel dari asteroid tersebut balik ke Bumi di tahun 2020 melalui misi Hayabusa 2. Perbedaan dengan misi DART oleh NASA ini ialah dimensi asteroid Dimorphos yang lebih kecil yaitu hanya sekitar 160 meter sedangkan asteroid 162173 Ryugu sekitar 448 meter.
Kemudian perbedaan lainnya yaitu asteroid Dimorphos mengorbit asteroid yang lebih besar yaitu asteroid 65803 Didymos yang memiliki diameter 780 meter sehingga bisa dikatakan kalau Dimorphos ialah bulannya asteroid 65803 Didymos. Kedua asteroid ini sekarang berjarak sekitar 11 juta kilometer dari planet Bumi. Sebuah persiapan dan presisi yang sangat luar biasa untuk bisa mencapai obyek yang kecil di jarak sejauh itu.
Hantaman pesawat luar angkasa DART ke asteroid Dimorphos menghasilkan awan debu yang luar biasa hingga teleskop luar angkasa Hubble dan James Webb berhasil menangkap momen terjadinya hantaman tersebut. Masih butuh waktu mungkin beberapa hari atau minggu untuk mengetahui apakah hantaman tersebut berhasil mengubah orbit Dimorphos.
Pelajaran Dari Menghantam Asteroid
Setelah berhasil menghantam asteroid Dimorphos, pelajaran yang sejauh ini didapat ialah kalau kita mempunyai kemampuan untuk menghantam benda luar angkasa yang kecil (dimensi hanya 160 meter) dan jauh dari planet Bumi (berjarak 11 juta kilometer) dengan kecepatan yang tinggi sekitar 22.500 kilometer per jam. Sehingga jika suatu saat nanti, ada sebuah ancaman asteroid yang berbahaya, kita bisa mengirimkan pesawat luar angkasa yang mempunyai hulu ledak lebih besar untuk menghantamnya.
Hasil hantaman ini menurut para pakar astronomi kemungkinan akan bisa mengubah orbit Dimorphos sekitar 7 menit, dari sebelumnya Dimorphos perlu memakan waktu untuk mengorbit Didymos sekitar 11 jam 55 menit, menjadi 12 jam 2 menit. Perlu untuk beberapa hari atau minggu untuk mengkonfirmasi hasil hitungan ini.
Kita juga telah mendapat foto tentang permukaan asteroid Dimorphos, lebih jelasnya nanti akan diketahui ketika pesawat luar angkasa Hera yang sekarang lagi dibuat oleh ESA, badan luar angkasa Uni Eropa, tiba di kedua asteroid tersebut kemungkinan di tahun 2026 jika jadwal peluncurannya tidak meleset di bulan Oktober tahun 2024 karena jarak antara Bumi dan kedua asteroid tersebut akan terus berubah sehingga waktu perjalanan akan berbeda.