China Berhasil Mencetak Rekor Misi Mars Dan Mengirim Astronot Ke Stasiun Luar Angkasa
Setelah berhasil mendarat di planet Mars dengan selamat, robot penjelajah Mars milik China yang bernama Zhurong telah berjalan melebihi 80 meter. Ia juga telah mengirim foto-foto planet Mars dengan kualitas tinggi dan mulai melakukan penelitian sains. Di orbit Bumi, China telah mengirim tiga astronot mereka ke stasiun luar angkasanya.
China Mencetak Rekor Misi Mars
Dengan berhasilnya robot penjelajah Zhurong berjalan melebihi 80 meter, China mencetak rekor misi Mars menjadi negara pertama yang berhasil mengirim orbiter, mendaratkan robot pendarat dan kemudian menjalankan robot penjelajah dengan sekaligus dalam percobaan pertama pengiriman misi ke Mars. Sebelumnya negara-negara lain mengirim orbiter terlebih dahulu, kemudian setelah berhasil baru mencoba mengirim robot pendarat atau robot penjelajah. Sejauh ini hanya Amerika Serikat saja yang setelah berhasil mengirim orbiter, kemudian juga berhasil mengirim robot pendarat dan robot penjelajah, negara-negara lain hanya berhasil mengirim orbiter. Uni Soviet pernah mencoba mengirim robot pendarat dan robot penjelajah namun gagal. Gabungan beberapa negara di Uni Eropa juga mencoba mengirim robot pendarat namun gagal juga.
Mengirim orbiter saja ke planet Mars tetaplah tidak mudah karena sejauh ini jumlah negara yang berhasil mengirim orbiter masih hitungan jari kita saja (Uni Soviet, Amerika Serikat, Uni Eropa, India, Uni Emirat Arab), tetapi mendaratkan robot pendarat dan kemudian menjalankan robot penjelajah merupakan tingkatan yang jauh diatasnya, sangat susah. China berhasil melakukan semuanya sekaligus dalam satu kali percobaan merupakan pencapaian yang luar biasa. Perkembangan ilmu pengetahuan di China maju pesat mengikuti kemajuan ekonomi mereka. Selain misi planet Mars, China juga berhasil mendaratkan robot pendarat dan robot penjelajah di Bulan dan kemudian membawa pulang ke Bumi sampel dari Bulan.
Robot penjelajah Zhurong masih aktif dan melakukan penelitian sains pada saat ini seperti memeriksa kandungan tanah apakah ada kandungan air, kandungan mineral apa saja yang ada di tanah dan batu Mars. Instrumen RoPeR (Rover Penetrating Radar) yang ada di robot penjelajah Zhurong bisa melihat kedalaman hingga 100 meter dari permukaan Mars. Beberapa instrumen lainnya bisa mengukur tekanan udara, suhu dan atmosfer, suara dan membuat peta topografi sehingga akan membantu dalam misi Mars selanjutnya.
Salah satu instrumen yaitu percobaan koneksi Wi-Fi di planet Mars, setelah Zhurong melepaskan sebuah kamera jarak jauh dan kemudian mundur beberapa meter, kamera tersebut mengambil foto selfie robot pendarat dan robot penjelajah Zhurong dan mengirim fotonya ke Zhurong menggunakan koneksi Wi-Fi.
Astronot China Menempati Stasiun Luar Angkasa
China benar-benar sibuk dengan misi luar angkasanya, selain misi Zhurong di planet Mars, China juga telah mengirim modul utama Tianhe sebagai bagian inti dari stasiun luar angkasa China di akhir April 2021 dan kemudian mengirim pesawat kargo luar angkasa Tianzhou-2 yang docking dengan modul Tianhe di akhir Mei 2021 dengan membawa sekitar 4,7 ton kebutuhan dan alat-alat untuk penelitian. Kemudian China mengirim pesawat luar angkasa Shenzhou-12 yang membawa 3 astronot China beserta dengan kargo tambahan pada tanggal 17 Juni 2021. Pesawat luar angkasa Shenzhou-12 berhasil docking dengan Tianhe dalam waktu hanya 6,5 jam sejak diluncurkan menggunakan roket Long March 2F.
Tiga astronot China, Nie Haisheng, Liu Boming dan Tang Hongbo akan memecahkan rekor astronot China sebelumnya yang tinggal di luar angkasa selama 33 hari di tahun 2016. Rencananya tiga astronot China akan tinggal di stasiun luar angkasa ini selama 3 bulan sebelum dirotasi dengan astronot China lainnya. Diperkirakan pada bulan September 2021 akan dikirim pesawat kargo luar angkasa Tianzhou-3 dan pesawat luar angkasa Shenzhou-13 di bulan Oktober 2021. Dengan demikian dipastikan modul utama Tianhe akan selalu ada astronot China yang tinggal di dalamnya.
Modul Wentian dan Mengtian akan diluncurkan dan docking dengan Tianhe di tahun 2022. Selain menjadi laboratorium, modul Wentian akan berfungsi juga sebagai backup modul utama Tianhe karena juga memiliki sistem avionik, propulsi dan kontrol orientasi yang merupakan bagian utama Tianhe. Kedua modul ini akan melakukan eksperimen seperti eksposur terhadap lingkungan di luar angkasa, efek angin matahari, sinar kosmik, dan lainnya.
China terus maju dan fokus, walaupun banyak halangan dari banyak negara seperti dengan membatasi kontak dan teknologi dengan China, membuat berita-berita tidak benar tanpa bukti yang valid serta membuat rumor untuk menjelekkan nama baik China. Dengan setiap keberhasilan China, akan banyak negara yang iri dengan China, tetapi China terus mengatakan kalau China hanya ingin bersaing dengan dirinya sendiri dengan terus memperbaiki dirinya sendiri dan terus maju selangkah demi selangkah demi kehidupan rakyatnya yang lebih baik.
Walaupun banyak keberhasilan, pemerintah China tetap menjaga atmosfer rakyatnya untuk tidak terlalu bangga dan menjadi ultra-nasionalis sehingga berpikir tidak rasional karena mereka tahu kalau mereka masih harus terus belajar, bekerja keras dan terus meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ketika diwawancarai di tv nasional, para ilmuwan China terus berkata kalau mereka masih harus belajar banyak dan mengejar ketertinggalan mereka dari negara-negara maju lainnya.
Berdasarkan data survey yang di lakukan oleh Universitas Harvard, lebih dari 95% rakyat China mendukung proyek dan kebijakan pemerintah mereka. Ketika negara-negara lain terus iri dan menghalangi China, rakyat China tetap fokus, terus belajar dan bekerja keras saja dan kemudian memberikan bukti hasil kerja keras mereka dan membangun negara mereka makin maju.