Robot Pendarat Dan Robot Penjelajah China Berhasil Mendarat Di Mars
China akhirnya berhasil melakukan pendaratan robot pendarat dan robot penjelajah mereka dengan selamat di planet Mars, setelah tiba di planet Mars pada tanggal 10 Februari 2021. Mengapa baru dilakukan pendaratan setelah 3 bulan lebih karena China ingin memetakan planet Mars terlebih dahulu untuk mendapatkan data yang kemudian diproses sehingga pendaratan bisa dilakukan menggunakan data yang akurat supaya pendaratan bisa dilakukan dengan selamat. Selain itu juga perlu dipertimbangkan cuaca dan keadaan atmosfer di planet Mars.
Robot Pendarat dan Robot Penjelajah Mendarat, China Memulai Tahap Selanjutnya
Orbiter Tianwen-1 yang membawa robot pendarat dan robot penjelajah akan tetap berada di orbit Mars dan berfungsi sebagai relay komunikasi dengan stasiun di Bumi. Robot penjelajah yang diberi nama Zhurong akan mulai menjelajah sekitar 1 minggu dari sekarang setelah panel suryanya dibuka dan mengumpulkan energi yang cukup untuk mulai melakukan penjelajahan.
Selain itu karena China hanya memiliki orbiter Tianwen-1 sebagai satu-satunya satelit komunikasi dengan Bumi, maka perlu menunggu hingga Tianwen-1 memasuki orbit relay Mars setelah melepas robot pendarat dan robot penjelajah, dibandingkan dengan NASA, badan luar angkasa Amerika Serikat, yang memiliki 3 orbiter (Mars reconnaissance Orbiter, Mars Express, Mars Odyssey) sehingga mempermudah komunikasi dengan para ilmuwan NASA di Bumi.
China sangat berhati-hati dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan misi ini dan misi-misi luar angkasa sebelumnya, kebanyakan semuanya dilakukan secara bertahap dengan perencanaan yang matang seperti misi China ke Bulan mulai dari mengirim orbiter ke Bulan, mendaratkan robot pendarat dan penjelajah, kemudian membawa balik sampel dari Bulan.
Keberhasilan China Menciptakan Rekor Baru Penjelajahan Mars
Para pemimpin dan ilmuwan di China mengatakan kalau mereka tidak melakukan perlombaan luar angkasa dengan negara manapun melainkan perlombaan terhadap diri mereka sendiri, berpacu dan mendorong diri mereka untuk lebih baik dan meningkatkan ilmu pengetahuan mereka tentang luar angkasa. Mereka bersatu dan bertekad untuk memajukan negara mereka untuk kebaikan rakyat mereka dan semoga ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan dan diberikan pada penduduk dunia bisa bermanfaat bagi seluruh manusia.
China beberapa kali mengatakan kalau mereka terbuka untuk bekerja sama dengan negara manapun untuk kemajuan peradaban manusia terhadap bidang luar angkasa. Beberapa negara di Uni Eropa membantu dalam meminjamkan stasiun komunikasi milik mereka dan Argentina meminjamkan lokasi di negaranya kepada China yang kemudian China gunakan untuk membangun stasiun komunikasi yang berguna untuk misi luar angkasa termasuk misi Tianwen-1 ini.
Uni Soviet pernah mendaratkan robot pendarat Mars-3 di tahun 1971 walaupun tidak hancur ketika mendarat tetapi hanya bekerja selama 110 detik kemudian mati dan hanya berhasil mengirim sebuah foto abu-abu bergaris saja, tetapi perlu diketahui kalau ini dilakukan lebih dari 50 tahun yang lalu. Misi Uni Soviet pada saat itu disertai robot kecil (ukuran 25 cm x 22 cm x 4 cm) dengan berat 4,5 kilogram yang bisa berjalan sejauh panjang kabel yang terhubung dengan robot pendaratnya sekitar 15 meter. Sayangnya robot tersebut tidak nyala juga, seandainya misi tersebut berhasil, maka robot yang bernama Prop-M mungkin merupakan robot penjelajah Mars pertama.
Sekitar 5 tahun yang lalu, Uni Eropa juga pernah mengirim robot pendarat Schiaparelli di tahun 2016 tetapi akhirnya hancur ketika akan mendarat, mereka mengatakan akan mencoba lagi di tahun 2022. Misi Uni Eropa tersebut tidak disertai dengan robot penjelajah. Mendarat di planet Mars memang tidak mudah karena selain memerlukan pengetahuan dan teknologi, juga perlu menghadapi alam planet Mars seperti atmosfer dan badai debu.
Bisa dikatakan dengan keberhasilan pendaratan ini, China menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat yang berhasil mendaratkan robot pendarat di planet Mars. Jika robot penjelajah Zhurong bisa bekerja dengan sempurna nanti, maka China juga menjadi negara kedua yang berhasil mengoperasikan robot penjelajah di planet Mars dan kemudian mencetak rekor menjadi negara pertama yang berhasil melakukan semuanya sekaligus (mengirim orbiter, mendaratkan robot pendarat dan menjalankan robot penjelajah) dalam percobaan pertama saja.