Satelit Monkey King Milik China Mencari Dark Matter
Satelit milik China yaitu Dark Matter Particle Explorer (DAMPE) atau dijuluki juga Wukong, nama karakter dalam film Monkey King atau Journey To The West. Satelit ini diluncurkan pada tanggal 12 Desember 2015 dengan menggunakan roket Long March 2D dan sekarang berada di orbit sekitar 500 km dari permukaan Bumi.
Alasan Satelit Monkey King Diluncurkan
Satelit Dark Matter Particle Explorer dijuluki Wukong karena dalam bahasa Mandarin, “wu” memiliki arti memahami dan “kong” berarti kekosongan/kehampaan jadi bisa dikatakan “wu kong” berarti memahami kehampaan atau kekosongan, sebuah julukan yang cocok untuk misi satelit ini yaitu mencari tahu dark matter atau materi gelap.
Sebagian besar materi yang ada di alam semesta dipercaya merupakan dark matter dan dark energy, hingga para ilmuwan memperkirakan sekitar 5 banding 6 materi yang ada di alam semesta merupakan materi gelap dan energi gelap. Materi biasa (normal matter) yaitu segala sesuatu yang dapat kita lihat hanya mencakup 5% dari alam semesta, sekitar 68% adalah dark energy yang merupakan energi misterius yang mendorong ekspansi alam semesta dan sisanya sekitar 27% merupakan dark matter. Dark matter merupakan materi yang belum dapat dideteksi hingga saat ini tapi keberadaannya dapat dirasakan dari efek gravitasi materi-materi yang tampak seperti bintang dan galaksi.
Satelit ini merupakan sebuah teleskop luar angkasa yang digunakan untuk mendeteksi elektron, ion sinar kosmik, sinar gamma tingkat tinggi yang dapat membantu untuk pencarian dark matter. Projek ini merupakan kolaborasi antara universitas di China, Italia dan Swiss.
Misi Yang Susah Untuk Satelit Monkey King
Dark matter sebenarnya masih merupakan sebuah materi hipotesis karena gak dapat dilihat oleh teleskop namun dapat dirasakan sehingga ia merupakan salah satu misteri yang paling penting dalam ilmu alam. Para ilmuwan mengemukakan keberadaan dark matter berdasarkan ilmu gravitasi tapi hingga sekarang belum dapat mendeteksinya. Ini merupakan misi yang susah karena penelitian tentang dark matter telah memakan waktu puluhan tahun jadi jika DAMPE berhasil mendeteksi dark matter tentu menjadi sebuah pencapaiaan yang positif bagi China dan dunia.
Pada tanggal 29 November 2017, para ilmuwan yang bekerja dalam program DAMPE mempublikasikan penemuan mereka di majalah Nature. DAMPE mendeteksi signal yang aneh setelah menghabiskan waktu hampir 2 tahun di luar angkasa dan mengukur lebih dari 3,5 milyar sinar kosmik yang memiliki energi hingga 100 triliun elektron volt atau 100 tera-electron-volts (disingkat TeV, 1 TeV = 1.000 giga-electron-volt).
Signal tersebut terdeteksi pada sekitar 900 milyar elektron volt (900 giga-electron-volt = 900 GeV = 0,9 TeV) yang berupa spektral patah (spectral break) yaitu penurunan dalam jumlah elektron dan positron sinar kosmik dan lonjakan aneh pada kisaran 1,4 TeV. Hingga saat ini belum diketahui kenapa bisa terjadi.
Apakah memang signal tersebut membuktikan adanya dark matter masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan satelit DAMPE diekspektasi akan mengukur hingga 10 milyar sinar kosmik selama masa beroperasinya yaitu 5 tahun.