Titik Api Kabut Asap Indonesia Serta Dampaknya
Sudah hampir dua bulan kebakaran hutan dan lahan di pulau Sumatera dan Kalimantan menyebabkan kabut asap menyelimuti kota-kota di provinsi tersebut. Kabut asap tersebut juga menyebar hingga ke negara tetangga Malaysia dan Singapura. Berbagai dampak buruk terjadi karena kabut asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan ini.
Titik Api Kabut Asap
Berdasarkan data instrumen MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) terbaru (tanggal 6 Oktober 2015) dari satelit Terra dan satelit Aqua milik National Aeronautics and Space Administration (NASA – badan luar angkasa Amerika Serikat), titik-titik api masih banyak terdapat di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Sebelumnya titik api juga ditemukan di provinsi Riau dan Jambi. Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di pulau Sulawesi, tetapi tidak separah di pulau Kalimantan dan Sumatera. Kabut asap yang ditimbulkan menyelimuti kota-kota di pulau Sumatera dan Kalimantan, serta Pulau Sulawesi hingga negara tetangga Malaysia dan Singapura.
Kebakaran hutan yang disebabkan oleh pembakaran liar untuk pembebasan lahan merupakan penyebab utamanya. Selain itu parahnya musim kemarau membuat lahan gambut yang terbakar susah dipadamkan karena lahan akar gambut yang kering tersebar di dalam tanah dan mudah dilalap api. Karena kurangnya hujan juga di musim kemarau yang terparah sejak tahun 1997 ini, kebakaran hutan dan lahan lebih susah padam dan mengakibatkan parahnya kabut asap.
Kebakaran hutan dan lahan telah terjadi hampir setiap tahun dan perlu tindakan serius untuk mengatasinya. Karena membakar hutan untuk pembebasan lahan lebih murah daripada cara mekanis menggunakan alat-alat berat seperti traktor dan bulldozer serta tanpa hukuman yang berat bagi pelaku pembakaran, kemungkinan kebakaran hutan dan lahan akan tetap terjadi di tahun-tahun mendatang.
Dampak Kabut Asap
Kabut asap menyebabkan kerugian ekonomi dan kesehatan. Asap beracun yang diakibatkan oleh pembakaran hutan dan lahan menyebabkan sekolah dan bandara ditutup serta merusak kesehatan masyarakat yang tinggal di daerah terselimuti kabut asap.
Kabut asap bisa menyebabkan kemampuan paru-paru berkurang sehingga seseorang gampang lelah dan susah bernafas, mudahnya terjadi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), memperparah bagi penderita penyakit jantung dan paru-paru, memperburuk penyakit asma, serta iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan. Untuk mengatasinya bila bepergian keluar rumah sebaiknya menggunakan masker. Di rumah bisa disediakan alat penyaring/penjernih udara (air filter/air purifier).
Dari segi ekonomi, kabut asap menyebabkan keterlambatan pesawat terbang karena ditutupnya bandara, distribusi logistik jadi terganggu, serta menurunnya jumlah wisatawan yang datang sehingga sektor jasa, perhotelan dan perdagangan terkena imbas.