Pesawat Luar Angkasa Cassini Menemukan Kemungkinan Bulannya Saturnus Terjungkir
Misi Cassini-Huygens yang terdiri dari pesawat luar angkasa Cassini dan robot pendarat Huygens diluncurkan pada tanggal 15 Oktober 1997 merupakan hasil kerja sama antara NASA, ESA (European Space Agency) dan ISA (Italian Space Agency). Cassini dan Huygens tiba di orbit planet Saturnus pada tanggal 1 Juli 2004. Pada tanggal 25 Desember 2004, robot pendarat Huygens berpisah dengan Cassini dan mendarat di salah satu bulannya Saturnus yaitu Titan. Perlu diketahui, planet Saturnus memiliki 62 bulan dan Titan adalah bulan terbesar yang dimiliki oleh Saturnus.
Pesawat Luar Angkasa Cassini Tetap Bekerja Hingga Sekarang
Hampir 20 tahun sejak diluncurkan, pesawat luar angkasa Cassini masih berfungsi sampai sekarang dan menemukan temuan baru bahwa salah satu bulannya yaitu Enceladus, kemungkinan terjungkir dari posisi awalnya. Peneliti dari misi ini menemukan bukti kalau sumbu rotasi Enceladus telah berorientasi kemungkinan disebabkan oleh tabrakan dengan asteroid. Tim peneliti memperkirakan sumbu Enceladus telah berpindah 55 derajat dari posisi awal.
Di tahun 2005, Cassini menemukan kalau pancaran uap air dan partikel es menyembur dari retakan yang mirip garis harimau, para peneliti menyebutnya tiger stripe fractures. Daerah ini mulai diteliti sejak saat itu dan akhirnya para peneliti menyimpulkan kalau daerah ini pada awalnya berada lebih dekat ke garis ekuator. Kemungkinan pada saat pembentukan daerah tiger stripe yang disebabkan oleh benturan di daerah berlawanan dari daerah tiger stripe, menyebabkan massa Enceladus terdistribusi dan membuat rotasinya tak kukuh dan goyah. Setelah jutaan tahun, rotasinya mulai stabil dan posisi antara kutub utara dan kutub selatan sekarang telah berubah.
Daerah tiger stripe juga telah berpindah dari posisi di ekuator ke bagian selatan. Sekarang bagian selatan aktif dan secara geologi lebih muda sedangkan bagian utara terdapat banyak kawah dan lebih tua. Kalau dalam posisi awal, bagian utara dan selatan seharusnya kurang lebih kelihatan sama.
Babak Akhir Pesawat Luar Angkasa Cassini
Babak akhir dari misi pesawat luar angkasa Cassini dimulai sejak April 2017 dan akan berakhir di bulan September 2017. Selama 22 minggu, Cassini akan menyelam di antara planet Saturnus dan cincin-cincinnya. Setelah itu Cassini akan dihancurkan dengan cara mengirimnya memasuki atmosfer Saturnus, ia akan terbakar seperti meteor tapi sebelumnya diharapkan sebelum terbakar habis, Cassini akan dapat mengirim data terakhir tentang atmosfer Saturnus.
Alasan utama perencanaan ini dibuat dikarenakan hingga tahun 2017, Cassini telah menghabiskan waktu 13 tahun di orbit Saturnus setelah 7 tahun perjalanan dari Bumi sehingga bahan bakar untuk mengendalikan pesawat luar angkasa ini juga telah mendekati titik terakhir. Untuk mendapatkan hasil maksimal sebelum kehilangan kontrol, maka diputuskan untuk melakukan babak akhir (grand finale) ini.
Selain itu bulannya Saturnus yang para peneliti telah mendapatkan banyak data, Titan dan Enceladus, diperkirakan mempunyai potensi lingkungan layak huni sehingga jika Cassini kehilangan kontrol dan menabrak salah satunya, takutnya ia akan mengkontaminasi lingkungan hidup bulan tersebut.