China Akan Meluncurkan Stasiun Luar Angkasa Tiangong-2
Pada tahun 2011, China telah berhasil meluncurkan Tiangong-1 yang merupakan stasiun luar angkasa pertama bagi China. Tiangong-1 merupakan stasiun eksperimental untuk mencoba teknologi pengorbitan di orbit Bumi dan docking. Perkiraan di bulan September 2016, Tiangong-2 akan di luncurkan menggantikan Tiangong-1 yang telah mengakhiri masa pakainya di bulan Maret 2016.
Stasiun Luar Angkasa Tiangong-2 Lebih Baik
Tiangong-2 maupun Tiangong-1 sama-sama hanya bisa memuat tiga astronot tetapi Tiangong-2 memiliki panjang 14,4 meter dengan diameter 4,2 meter sedangkan Tiangong-1 hanya 10,4 meter dan diameter 3,35 meter. Tiangong-2 yang lebih besar daripada Tiangong-1 disertai teknologi lebih baik karena selain bisa docking dengan pesawat luar angkasa Shenzhou juga bisa docking dengan pesawat kargo luar angkasa Tianzhou.
Shenzhou digunakan terutama untuk mengirim astronot ke Tiangong dan Tianzhou digunakan untuk mengirim kargo atau suplai untuk astronot di stasiun luar angkasa. Tiangong-2 masih merupakan stasiun luar angkasa eksperimental.
Tiangong-2 nantinya akan memuat dua astronot yang akan tinggal selama 30 hari di luar angkasa dan ini merupakan pertama kali bagi astronot China untuk tinggal selama itu di luar angkasa.
Pendahulu Stasiun Luar Angkasa Tahun 2020
Tiangong-2 menjadi pendahulu stasiun luar angkasa China yang sebenarnya karena jika Tiangong-2 berhasil, selanjutnya akan diluncurkan Tiangong-3 di tahun 2020 yang merupakan bagian dari stasiun luar angkasa sebenarnya yang akan bisa bertambah luasnya dengan docking bersama beberapa modul.
Modul-modul yang telah diumumkan oleh China Manned Space Engineering terdiri dari Tianhe, Wentian dan Xuntian. Karena belum lengkap, Tiangong-1 dan Tiangong-2 selalu dikategorikan hanya sebagai laboratorium luar angkasa, nantinya setelah tuntas modul-modul digabungkan, barulah lengkap menjadi Stasiun Luar Angkasa Tiangong.
Tiangong dapat diterjemahkan sebagai Istana Surgawi dan Shenzhou diartikan Kapal Tuhan sedangkan Tianzhou sendiri sebagai Kapal Surgawi. Modul-modulnya juga memiliki arti seperti Tianhe dapat diartikan Harmoni Langit, Wentian berarti Pencarian Surgawi, dan Xuntian berarti Penjelajah Surgawi.
Tanpa meragukan kemampuan dan kreatifitas rakyat China, tetapi berdasarkan pemberian nama-nama ini, sepertinya rakyat China di jaman teknologi modern ini masih memiliki kepercayaan terhadap kekuatan Tuhan yang telah membantu memberi mereka kemampuan, entah sedikit ataupun banyak, untuk mengembangkan teknologi luar angkasa.